
demon
Dialek AArti dalam Bahasa Indonesia
senang, suka
Contoh Penggunaan
Berikut ini beberapa contoh pengguna kata 'senang, suka' dalam kalimat awalan, tengah dan akhiran:
Demon tiyan tuwoh anjak jaman sekula.
Asmara mereka tumbuh sejak masa sekolah.
Demon tak selamano bulapahan halus lacar.
Asmara tak selamanya berjalan mulus.
Demon sai betik bisa ngejuk gaeghah hughik.
Asmara yang indah bisa memberi semangat hidup.
Beliyau ngecatat puisi butema demon.
Ia menulis puisi bertema asmara.
Bitti demon ngejadi topik utama ghellom nopel heno.
Kisah asmara menjadi topik utama dalam novel itu.
Tiyan basa ngeghasa jaman demon sai mis.
Mereka sedang mengalami masa asmara yang manis.
Pilem heno kacap jama sandiwagha demon.
Film itu penuh dengan drama asmara.
Demon tulin mawat ngekenal kala jama jaghak.
Cinta sejati tidak mengenal waktu dan jarak.
Demon haguk daghak wai haghus ditanomken anjak awal.
Cinta kepada tanah air harus ditanamkan sejak dini.
Demon kesai ghisok kali ngemenongken cenantik ngeghellom.
Cinta pertama sering kali meninggalkan kesan mendalam.
Hiya ngeculikken demon ghellom bebuwat nyata.
Dia menunjukkan cinta dalam tindakan nyata.
Tiyan pujama bubagi demon ghellom kebiyasaan.
Mereka saling berbagi cinta dalam kesederhanaan.
Hukhikni kacap jama demon.
Hidupnya penuh dengan cinta.
Lagu heno bubalah tentang demon.
Lagu itu berbicara tentang cinta.
Rangkuman
Bahasa lampungnya senang, suka adalah demon
-
demon merupakan sebuah kosakata dalam bahasa Lampung yang berasal dari Dialek A
- Kata demon masuk kedalam dalam bahasa Lampung Dialek A
Tim Editor