pattern

sungkan

Dialek A

Arti dalam Bahasa Indonesia

enggan

Contoh Penggunaan

Berikut ini beberapa contoh pengguna kata 'enggan' dalam kalimat awalan, tengah dan akhiran:

1

Beliyau sungkan bubalah tentang hal heno.

Ia enggan berbicara tentang masalah itu.

2

Beliyau sungkan baka bucampogh ghellom acagha.

Ia enggan untuk bergabung dalam acara.

3

Sungkan keghja keghas bisa ngetangguh kehasilan.

Enggan bekerja keras bisa menunda keberhasilan.

4

Beliyau sungkan ngesambuk mak manjoghan heno.

Ia enggan menerima tawaran itu.

5

Sungkan ngeakui kekelighuno ngeguwai hal sekesogh balak.

Enggan mengakui kesalahannya membuat masalah semakin besar.

6

Beliyau sungkan lanjutken pekawaan.

Ia enggan melanjutkan percakapan.

7

Sungkan baka keluar lamban, beliyau ngepileh tughui.

Enggan untuk keluar rumah, ia memilih tidur.

8

Cocok.

Sesuai

9

Sikam ghasa siluk waktu kesai kali bubalah di depan umum.

Saya merasa kikuk saat pertama kali berbicara di depan umum.

10

Hiya terliyak siluk waktu bunalan jama jelema ampai di acagha tercawa.

Dia terlihat kikuk saat berkenalan dengan orang baru di acara tersebut.

11

Dang bangat siluk waktu bugangu di depan jelema jamak, tetop pecaya dighi.

Jangan terlalu kikuk saat berada di depan orang banyak, tetap percaya diri.

12

Siluk heno ngeguwai sikam keayalan baka bubalah lancagh di ghapot.

Kikuk itu membuat saya kesulitan untuk berbicara lancar di rapat.

13

Waktu kesai kali, beliyau bangat siluk ngehadopno kidang lama kelamaan sekesogh pecaya dighi.

Saat pertama kali, ia sangat kikuk menghadapinya tetapi lama kelamaan semakin percaya diri.

14

Dang ghasa siluk, segala jelema ghiya jak ghasano.

Jangan merasa kikuk, semua orang juga pernah merasakannya.

15

Siluk ngeguwaino ayal ngemengapken bayangno jama jelas.

Kikuk membuatnya sulit mengungkapkan pikirannya dengan jelas.

Rangkuman

  • Bahasa lampungnya enggan adalah sungkan

  • sungkan merupakan sebuah kosakata dalam bahasa Lampung yang berasal dari Dialek A

  • Kata sungkan masuk kedalam dalam bahasa Lampung Dialek A

Tim Editor

WR

Ivan Aveldo

Penulis

WR

Razqa Lathif Pradana

Editor